Pengembangan kurikulum yang berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 7 Bandung sedang menjadi sorotan para pendidik dan pakar pendidikan. Konsep ini menjadi semakin penting karena kebutuhan akan pemahaman dan penanaman nilai-nilai lokal bagi generasi muda.
Menurut Bambang Sumintono, seorang pakar pendidikan, “Kearifan lokal merupakan bagian penting dalam pendidikan karakter. Dengan memasukkan nilai-nilai lokal ke dalam kurikulum, kita dapat mengajarkan siswa untuk menghargai dan melestarikan budaya serta tradisi yang ada di sekitarnya.”
SMP Negeri 7 Bandung merupakan salah satu sekolah yang telah mulai menerapkan konsep pengembangan kurikulum berbasis kearifan lokal. Menurut Kepala Sekolah, Ibu Fitriani, “Kami percaya bahwa dengan memasukkan unsur-unsur lokal ke dalam pembelajaran, siswa dapat lebih mudah memahami materi dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.”
Dalam pelaksanaannya, pengembangan kurikulum berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 7 Bandung melibatkan berbagai pihak, termasuk guru, orang tua, dan komunitas setempat. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa nilai-nilai lokal yang diajarkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan siswa.
Menurut Ahmad Rifai, seorang ahli pendidikan, “Pengembangan kurikulum berbasis kearifan lokal tidak hanya tentang memasukkan materi-materi lokal ke dalam pembelajaran, tetapi juga tentang membangun keterampilan siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.”
Dengan adanya upaya pengembangan kurikulum yang berbasis kearifan lokal di SMP Negeri 7 Bandung, diharapkan siswa dapat menjadi generasi yang memiliki identitas kuat dan mampu bersaing secara global tanpa kehilangan akar budaya mereka. Sudah saatnya pendidikan di Indonesia mengakomodasi nilai-nilai lokal sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pembentukan karakter siswa.